KUMPULAN ARTIKEL KESEHATAN: kumpulan artikel kesehatan: INFERTILE Apabila banyaknya pasangan infertil di Indonesia dapat diperhitungkan dari banyaknya wanita yang pernah kawin dan tidak mempu...
Rabu, 15 Oktober 2014
KUMPULAN ARTIKEL KESEHATAN: kumpulan artikel kesehatan
KUMPULAN ARTIKEL KESEHATAN: kumpulan artikel kesehatan: INFERTILE Apabila banyaknya pasangan infertil di Indonesia dapat diperhitungkan dari banyaknya wanita yang pernah kawin dan tidak mempu...
KUMPULAN ARTIKEL KESEHATAN: kumpulan artikel kesehatan
KUMPULAN ARTIKEL KESEHATAN: kumpulan artikel kesehatan: INFERTILE Apabila banyaknya pasangan infertil di Indonesia dapat diperhitungkan dari banyaknya wanita yang pernah kawin dan tidak mempu...
KUMPULAN ARTIKEL KESEHATAN: kumpulan artikel kesehatan
KUMPULAN ARTIKEL KESEHATAN: kumpulan artikel kesehatan: INFERTILE Apabila banyaknya pasangan infertil di Indonesia dapat diperhitungkan dari banyaknya wanita yang pernah kawin dan tidak mempu...
MITOS SEPUTAR ASI
MITOS
: Menyusui menyebabkan payudara menjadi kendur.
FAKTA :
Payudara kendur bukan karena menyusui, melainkan karena faktor usia dan
kehamilan. Saat hamil, hormon hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat
ukuran payudara menjadi besar. Saat proses menyusui selesai, ukuran payudara
kembali ke bentuk normal dan terasa mengendur. Bentuk payudara dapat
dinormalkan kembali dengan melakukan senam payudara dan memilih bra dengan
ukuran yang tepat.
2.
MITOS : Payudara berukuran kecil tidak
dapat mengahasilkan air susu yang
cukup.
FAKTA :
Ukuran payudara tidak mempengaruhi kuantitas ASI. Payudara membesar karena
memiliki kelenjar lemak yang lebih banyak, sementara asi bukan dihasilkan oleh
kelenjar lemak. Alveoli (tempat penampungan asi) pada payudara dengan ukuran
kecil maupu besar terdapat dalam jumlah yang sama. Jadi payudara yang besar
atau kecil bisa menghasilkan asi yang cukup.
MITOS :
ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) harus dibuang karena merupakan susu
basi.
FAKTA :
ASI yang keluar hari hari pertama kelahiran bayi atau kolostrum adalah zat terbaik
bagi bayi. Kolostrum memiliki kandungan gizi, terutama protein tinggi, zat
kekebalan tubuh tentunya lebih tinggi disbanding susu sapi. Kemudian mengandung
laktosa atau karbohidrat dan lemak dalam kadar rendah sehingga mudah dicerna
oleh tubuh.
4 MITOS : Ibu tidak boleh memberikan ASI
pada bayi yang diare.
FAKTA :
ASI mengandung 88% air yang justru dibutuhkan bayi yang mengalami diare agar
tidak mengalami kekurangan cairan. Faktanya, bayi yang mendapatkan asi secara
eksklusif sangat jarang mengalami diare karena asi mengndung zat kekebalan
tubuh yang bisa mencegah berbagai infeksi dan mengandung sel darah putih yang
berperan memerangi infeksi. Selain itu, ASI mengandung lactobacillus bifidus,
sejenis bakteri baik yang berada pada usus halus bayi yang mencegah pertumbuhan
bakteri jahat dan terjadinya diare.
5 MITOS : Kini, banyak susu formula yang
kandungannya mirip asi.
FAKTA :
Tidak ada satupun susu formula yang menyamai kandungan ASI karena kandungan
gizi pada asi selalu berubah dari waktu ke waktu. Kandungan asi pada pagi hari
berbeda pada kandungan asi saat malam hari. Hal ini terjadi karena ASI
menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Ada banyak hal yang dimiliki ASI, namun
tidak ada pada susu formula. Salah satunya enzim dan kekebalan tubuh.
Oleh : Ika
Rizki Chasanahwati
Permeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Tujuan
dari pemeriksaan payudara sendiri adalah mendeteksi dini apabila terdapat
benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat
menurunkan angka kematian, meskipun angka kematian kejadian kanker payudara
rendah pada wanita muda, namun sangat penting untuk diajarkan SADARI semasa
muda agar terbiasa melakukannya dikala tua. Wanita premenopause (belum memasuki
masa menopause) sebaiknya melakukan sadari setiap bulan, 1 minggu setelah
siklus menstruasinya selesai.
Cara melakukan SADARI adalah : wanita sebaiknya melakukan SADARI pada posisi
duduk atau berdiri menghadap cermin, pertama kali dicari asimetris dari kedua
payudara, kerutan pada kulit payudara, dan putting yang masuk. Angkat lengannya
lurus melewati kepala atau lakukan gerakan bertolak pinggang untu
mengkontraksikan otot pektoralis (otot dada) untuk memperjelas kerutan pada
kulit payudara. Sembari duduk/berdiri rabalah payudara dengan tangan sebelahnya,
selanjutnya sembari tidur dan kembali meraba payudara dan ketiak. Terakhir
tekan putting untuk melihat apakah ada cairan.
Oleh : Ika Rizki Chasanahwati
Selasa, 14 Oktober 2014
APAKAH BENDUNGAN ASI ITU ?
APAKAH BENDUNGAN ASI ITU ?
Oleh : Ika
Rizki C
Bendungan asi adalah terjadinya
pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe sehingga
menyebabkan bendungan asi dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan.
(Prawirohardjo,2005:700)
Bendungan
asi dapat terjadi karena adanya penyempitan duktus laktiferus pada payudara ibu
dan dapat terjadi pula bila ibu memiliki kelainan putting susu( misalnya
putting susu datar, terbenam, dan cekung).
Sesudah
bayi dan plasenta lahir, kadar esterogen dan progesterone turun dalam 2-3 hari.
Dengan ini factor dari hipotalamus yang menghalangi keluarnya prolactin waktu
hamil, dan sangat dipengaruhi oleh esterogen, tidak dikeluarkan lagi, dan
terjadi sekresi prolactin oleh hypopisis. Hormon ini menyebabkan
alveolus-alveolus kelenjar mamma terisi dengan air susu, tetapi untuk
mengeluarkannnya dibutuhkan reflek yang menyebabkan kontraksi sel sel
mioepitelial yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar kelenjar tersebut.
Apa bila tidak ada reflek yang memacu keluarnya asi dapat mengakibatkan
terjadinya bendungan asi.
Pada
permulaan nifas apa bila bayi belum mampu menyusu dengan baik, atau kemudian
apabila kelenjar kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna, terjadi bendungan
asi.
Bendungan
asi dapat menyebabkan demam pada ibu. Demam tersebut mengkhawatirkan terutama
bila kemungkinan infeksi tidak dapat disingkirkan pada wanita yang baru saja
menjalani SC. Lamanya panas yang terjadi berkisar 4-16 jam dan suhu tubuhnya
berkisar dari 30-390 celsius. Ditegaskan bahwa penyebab panas yang
lain khusunya panas yang disebabkan oleh infeksi, harus disingkirkan dahulu.
Pengobatan
bendungan asi terdiri atas tindaka nmenyanggah payudara dengan menggunakan
pembalut atau BH, kompres kantong es dan bila perlu pemberian kodein sulfat 60
mg per oral atau preparat analgesic lainnya. Tindakan memompa air susu atau
memerahnya secara manual mungkin diperlukan untuk pertama kalinya, namaun dalam
beberapa hari keadaan ini biasanya mereda dan bayi sudah dapat menetek kembali
secara normal, sehingga sudah tidak
terjadi lagi bendungan asi,
Langganan:
Postingan (Atom)