Pemeriksaan khusus pada ibu hamil meliputi :
1)
Inspeksi
adalah memeriksa dengan cara melihat atau memandang. Tujuannya untuk melihat keadaan
umum klien, gejala kehamilan dan adanya kelainan.
Inspeksi atau
pemeriksaan pandang tersebut meliputi :
a) Rambut :
bersih atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak. Rambut yang
mudah dicabut menandakan kurang gizi atau ada kelainan tertentu.
b) Muka : tampak
cloasma gravidarum, sebagai akibat deposit pigmen yang berlebihan, tidak
sembab. Bentuk simetris, bila tidak menunjukkan adanya kelumpuhan.
c) Mata : bentuk
simetris, conjungtiva normal, warna merah muda, bila pucat menandakan anemia.
Sklera normal berwarna putih, bila kuning menandakan ibu mungkin terinfeksi
hepatitis, bila merah menandakan ada conjungtivitis. Kelopak mata yang bengkak
kemungkinan adanya pre eklamsi.
d)
Hidung :
normal tidak polip, kelainan bentuk, kebersihan cukup.
e) Telinga : normal
tidak ada serumen yang berlebih dan tidak berbau, bentuk simetris.
f) Mulut :
adakah sariawan, bagaimana kebersihannya. Dalam kehamilan sering timbul
stomatitis dan gingi vitis yang mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah,
maka perlu perawatan mulut agar selalu bersih.
g) Gigi : adakah
caries atau keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat hamil sering
terjadi karies yang berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidarum. Adanya
kerusakan gigi dapat menjadi sumber infeksi.
h) Leher :
normal tidak ada pembelasaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjaran
limfe dan tidak ditemukan bendungan vena jugularis.
i) Dada : normal
bentuk simetris, hiperpigmentasi areola, puting susu bersih dan menonjol.
j) Abdomen :
bentuk, bekas luka operasi, terdapat linea nigra, striae livida dan terdapat
pembesaran abdomen.
k) Vagina :
normal tidak terdapat varises, pada vulva dan vagina, tidak oedem, tidak ada
condiloma akuminata, tidak ada condiloma lata.
l)
Anus : normal
tidak ada benjolan atau pengeluaran darah dari anus.
m)
Ekstremitas :
normal simetris dan tidak oedem (Romauli, 2011).
2)
Palpasi
adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara meraba tujuannya untuk mengetahui
adanya kelainan, mengetahui perkembangan kehamilan. Pemeriksaaan palpasi
tersebut meliputi :
a)
Leher : untuk
mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar tyroid. Pembesaran kelenjar limfe
dan ada tidaknya bendungan pada vena jugularis.
b)
Dada :
mengetahui ada tidaknya benjolan atau massa pada payudara.
c)
Abdomen :
(1)
Leopold 1 :
normal tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan. Pada fundus teraba
bagian lunak dan tidak melenting (bokong). Tujuan: untuk mengetahui tinggi
fundus uteri dan bagian yang berada di fundus.
Gambar Leopold 1
(2)
Leopold 2 :
norma teraba bagian panjang, keras seperti papan ( punggung) pada satu sisi
uterus dan pada sisi lain teraba bagian bagian kecil. Tujuan : untuk mengetahui
batas kiri atau kanan pada uterus ibu, yaitu : punggung pada letak bujur dan
kepala pada letak lintang.
Gambar Leopold 2
(3)
Leopold 3 :
normal pada bagian bawah janin teraba bagian yang bulat, keras dan melenting
(kepala janin). Tujuan : untuk mengetahui presentasi atau bagian terbawah janin
yang ada di sympisis ibu.
Gambar Leopold 3
(4)
Leopold 4 :
posisi tangan masih bisa bertemu, dan belum masuk PAP atau konvergen, posisi
tangan tidak bertemu dan sudah masuk PAP atau divergen. Tujuan : untuk
mengetahui seberapa jauh masuknya bagian terendah janin kedalam PAP.
Gambar Lepold 4
3)
Auskultasi
normal terdengar denyut jantung dibawah pusat ibu (baik dibagian kiri atau
dibagian kanan) mendengarkan denyut jantung bayi meliputi frekuensi dan
keteraturannya. DJJ dihitung selama satu menit penuh. Jumlah DJJ normal antara
120-140 x permenit (Romauli, 2011).
4)
Perkusi
Reflek patela
normal tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon dketuk. Bila
gerekannya berlebih dan cepat maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklamsi.
Bila reflek patela negatif kemungkinan pasien kekurangan Vit. B1 (Romauli,
2011).
Gambar Pemeriksaan Reflek Patela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar